Halaman

Selasa, 04 Februari 2014

Anti Mainstream Dalam Religiusitas


Secara umum pengertian anti mainstream adalah orang yang  selera dan perilakunya tidak mau sama atau berbeda dengan orang kebanyakan, contohnya saja dalam dunia musik, disaat para masyarakat menyukai boyband/girlband, orang-orang aliran anti-mainstream  lebih menggandrungi band indie.

Nah, kali ini yang dibahas adalah anti-mainstream dalam urusan keagamaan. Berangkat dari sebuah nasihat Orang tua saya ketika temu kangen dengan saya melalui telepon seluler, “ Nak, jangan pernah lupa untuk selalu mengerjakan shalat 5 waktu dan shalat sunnahnya pun tak boleh lalai, terutama shalat tahajud dan shalat dhuha ya nak “ . Disini yang mereka tekankan adalah shalat sunnahnya, karena bagi mereka menjalankan shalat sunnah adalah satu bentuk kita untuk mencari perhatian (caper) kepada Allah SWT, disamping berserah diri dan mengejar keutamannya shalat sunnah tersebut.  Sebab dalam hal ini shalat fardhu sudah bukan lagi sebuah kewajiban melainkan suatu kebutuhan kita yang mengaku umat Islam.  Allah SWT akan memandang lebih kepada orang yang giat shalat fardhu plus shalat sunnahnya juga, inilah yang menurut saya disebut anti-mainstream dalam religiusitas.

Jangan sampai kita salah kaprah, dengan ingin menjadi anti-mainstream, shalat sunnah kita semakin rajin sedangkan shalat 5 waktu sering bolos, atau lebih parahnya tidak mengamalkan keduanya, naudzubillah. Intinya disini bahwa insan yang anti-maintsream religinya adalah mereka yang mampu menunaikan ibadah wajib maupun sunnah dengan sama baiknya .

Kepada saudara – saudara dan terutama kepada pribadi saya sendiri, bahwasannya sudah terlampau biasa, jikalau kita hanya mencari perhatian (caper) kepada teman, gebetan, pacar, guru, dosen, orang tua dll, cobalah untuk selalu mencari perhatian Allah SWT, kalau kita ingin diperhitakan oleh-Nya. Karena bagi saya, Allah SWT adalah Maha pemberi perhatian , bisa dalam bentuk memberikan rezeki, kesehatan, umur panjang , ilmu, dan masih banyak lagi .

Akhir kata, sedikit klarifikasi bahwa disini saya tidak bermaksud untuk menggurui atau apapun, karena mungkin saudara lebih paham dari saya,  jika ada kesalahan tolong di luruskan. Begitupun dalam hal beribadah saya masih jauh dari kata sempurna.

Tujuan saya adalah bagaimana kita disini saling berbagi dan menasihati dalam kebaikan. Semoga bermanfaat,  syukron, billahi fi sabilililhaq fastabiqulkhairat . Wassalamualikum wr wb 

Jogjakarta, Ahad 12 Januari 2014
Muhammad Fathi Djunaedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar