Sekali Menulis Sejuta Kali Menginspirasi
Tempo hari yang lalu, tepatnya Ahad 5 Januari 2014, Bidang
Media dan Komunikasi IMM Komisariat Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, telah
menyelenggarakan acara Sekolah Jurnalistik yang berlangsung di gedung AR
Fakhrudin B lt 5 UMY. Acara yang diikuti para mahasiswa kader IMM komisariat Fakultas Ekonomi UMY ini,
mengusung tema, sekali menulis sejuta kali menginspirasi.
Dari segi konsep, acara sekolah jurnalistik kali ini seperti
workshop pada umumnya, yaitu diawali dengan materi yang kemudian dilanjutkan
pada praktek. Acara diisi oleh Direktur Majalah Suara Muhammadiyah, Bapak Deni Al Asyari
membawakan materi tentang Reportase dan Bapak Eko Prasetyo, salah satu penulis
progresif kondang Jogjakarta, beliau memaparkan materi mengenai Kepenulisan.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB, di buka oleh ketua panitia
sekolah jurnalistik Immawan M Fathi Djunaedy, memberikan sedikit gambaran
mengenai acara, kemudian sambutan dari ketua umum IMM komisariat FE UMY, Immawan
Fariq Firdaus, dan sambutan pamungkas oleh Bapak Nano Prawoto selaku Dekan Fakultas
Ekonomi UMY. Beliau sangat mengapreasiasi acara ini, karena menurut beliau, saat
ini kepedulian mahasiswa terhadap dunia tulis-menulis masih terbilang minim.
|
Sambutan Ketua Panitia |
Memasuki acara inti, pada materi yang pertama tentang
reportase, Bapak Deni Asyari membukanya dengan sebuah kutipan dari Imam Syafii ,” Ilmu pengetahuan ibarat seekor hewan buruan,
sedangkan tulisan adalah tali pengikatnya, maka jika ilmu pengetahuan tidak
ingin hilang, maka ikatlah ia dengan tulisan..” , kemudian dalam pemaparannya beliau mengatakan
bahwa, suatu berita dapat dikatakan berita, ketika berita tersebut bersifat
aktual, berisi opini dan fakta yang dapat menarik perhatian sejumlah
orang. Beliau juga mengajak para mahasiswa untuk kembali kepada hakikat mereka
yaitu menulis, karena mahasiswa adalah menulis dan menulis adalah mahasiswa, kemudian
di akhir materi,beliau berpesan “ Tidak ada satu pun teori Menulis yang paling baik, selain terus
mencoba melakukannya”
|
Penyerahan plakat kepada Direktur SM,Bapak Deni Asyari |
|
Materi kepenulisan, Pak Eko Prasetyo |
Menginjak acara
selanjutnya yaitu materi kepenulisan, kali ini Bapak Eko Prasetyo membawakan judul, menulis sebagai jalan
hidup. Menurut si penulis buku orang miskin di larang sakit ini, tulisan
adalah cara kita untuk menegaskan eksistensi kita dalam hidup. Menulis juga
dapat berfungsi untuk memberi inspirasi, harapan, mimpi dan keyakinan di tengah
suasana sosial yang sempit dan buntu. Bagi beliau,inspirasi dalam menulis bisa
hadir dari mengembangkan
petualangan dan pengalaman dalam berbagai bentuk (demonstrasi) , juga pertemuan dengan
sebanyak-banyaknya orang dari berbagai status dan kelas, kemudian menonton film dan
menikmati musik dapat meraba imaginasi. Dalam kesempatan itu,Eko Prasetyo memotivasi para peserta untuk menulis sesuatu
yang mampu mebangkitkan, terinspirasi dari kutipan Kahlil Gibran, Apa
saja yang membakar dan membuat orang lain terbakar adalah berguna .
Beralih dari dua
materi para pemateri inspirator yang begitu menggelora tentang dunia
jurnalistik, sejenak para peserta istirahat, sholat dan makan siang diiringi oleh
hiburan dari band Gemini. Usai ishoma, dilanjutkan pada acara Bedah Buletin, perlu diketahui Bidang media dan komunikasi menelurkan buletin
bernama De Kombat yang terbit tiga kali
dalam semusim periode kepemimpinan, buletin tersebut baru saja terbit yang edisi
tahun baru, bertemakan Penjajahan Ekonomi. Di sesi kali ini yang di kupas adalah mengenai rubrik opini dan lay out dari
buletin itu sendiri.
Beranjak dari
teori, masuklah kita di acara praktek reportase. Panitia membagi para peserta
dalam 8 kelompok disertai 2 pemandu dari pengurus IMM komisariat FE pada tiap
kelompok, dalam kelompok tersebut adanya pembagian tugas sebagai
wartawan, kameramen, ilustrator dan penulis berita. Kemudian di putarkan video
realita sosial di negeri ini yang kemudian
masing-masing kelompok setelah menonton tayangan tersebut, lalu menyajikannya
dalam berita berbentuk tulisan.
Habis praktek
reportase, terbitlah praktek kepenulisan. Inilah acara penutup dari rangkaian kegiatan Sekolah Jurnalistik, pada acara ini para peserta diberi
waktu 30 menit untuk mengamalkan apa yang mereka dapatkan dari materi
kepenulisan tadi, di sini peserta diberi 3 pilihan yaitu menulis cerpen, artikel
realita sosial dan puisi.
Akhir kata,semoga dengan
diadakannya acara pelatihan jurnalsitik ini,harapannya para mahasiswa mampu
menjadikan kegiatan tulis - menulis sebagai gaya hidup dan media untuk
menginspirasi banyak orang.
|
Panitia Sekolah Jurnalistik 2014 |