Eric Bailly (Photo from Dailymail.co.uk) |
Jose Mourinho, atau lebih akrab disapa dengan Mou. Ia serupa legenda tinju Muhammad
Ali, keduanya bermulut besar dengan segala
psy war dan kontroversi yang dimunculkan, tetapi diimbangi dengan prestasinya yang besar pula.
Sejak Mou meraih treble winner bersama FC Porto. Hingga kini, saya cukup tahu banyak hal tentang Mourinho, sebab
dipaksa mengikuti kiprahnya oleh media, yang tak bosan-bosannya mengekspos
kariernya. Selain hobi perang urat syaraf dengan para lawannya, membuat sensasi,
dan menjadi tukang parkir bus. Ada satu hobi lagi, milik the special one, yaitu
membeli pemain-pemain asal benua Afrika, di tiap klub yang ia tangani. Pikir
saya, karena karakter para pemain asal benua Afrika, mereka kuat dalam
bertarung, bertenaga, ngotot, dan memiliki kecepatan. Sangat cocok dengan
strategi dan gaya bermain Mourinho, yakni bermain defensif dengan mengandalkan
serangan balik cepat. Juga menuntut para pemainnya mampu bertahan dan
menyerang. Paling update, tentu saja saat Mou secara sah menjadi arsitek baru
Manchester United, beliau meminang Erick Bailly, bek Villareal asal Senegal,
sebagai rekrutan pertamanya.Tentu Eric Bailly bukan yang pertama dan ia tak
sendirian, mari kita menapak tilas, siapa saja mereka, para perantau asal Afrika,
yang diasuh Mourinho.
FC Porto
Mou menyambut musim 2003/2004, sebuah periode awal karirnya yang meroketkan
namanya, dengan mematenkan status pemuda asal Afrika Selatan, Benni McCharty,
dari klub aslinya Celta Vigo. Ia sempat bermain di FC Porto, musim 2001/2002,
hanya saja, berstatus pinjaman, lalu kembali lagi musim berikutnya ke klub
Spanyol tersebut. Mourinho yakin betul akan potensinya, untuk mengisi lubang di
lini depan yang ditinggal oleh Helder Postiga. Terang saja, ia menjadi salah
satu kartu truf Mou untuk memborong tiga gelar musim itu. Dua puluh gol di liga
Portugal, menjadi bukti shahih ketajamannya, yang berbuah gelar top skor
untuknya.
Chelsea FC
Setelah kecemerlangannya membawa FC Porto meraih treble winner. Musim 2004/2005,
Mourinho kemudian hijrah ke London, menangani klub kaya baru Chelsea. Ia
mengajak beberapa anak didiknya dari FC Porto, Paulo Ferreira dan Ricardo
Carvalho. Ia tak menyertakan nama Benni McCharty. Mourinho punya jalan lain, ia
mengangkut pemuda Afrika lainnya, adalah Didier Drogba, striker yang subur
bersama Marseille dengan 19 gol dari 35 pertandingan. Langkah transfer yang
aduhai dari Mou. Drogba membantu Mou meraih dwi gelar Liga Inggris dan Piala Carling
di musim pertama mereka berdua di Premier League. Kelak, Didier Drogba dikenang
sebagai salah satu legenda Chelsea.
Selanjutnya, era 2005/2006, Mourinho mendatangkan Michael Essien, andalan
lini tegah Timnas Ghana, diboyong dari klub Prancis, Lyon. The special one tertarik dengan permainan box to box dan
stamina yang dimiliki oleh pemain berjuluk si bison ini. Tak sia-sia, transfer
sebesar 24,4 juta dollar terhadapnya, menghadirkan gelar community shield di
awal musim, dan di akhir musim, Chelsea sukses mempertahankan gelar juara
Premier League.
Jika di dua musim sebelumya, masing-masing hanya mendatangkan satu pemain
asal benua hitam. Musim 2006/2007, Jose Mourinho memboyong dua pemain, yaitu
Salomon Kalou,pemain ber KTP negara Pantai Gading dari Feyenoord, dan John Obi
Mikel remaja berbakat milik Timnas Nigeria, dari klub Norwegia, Lyn. Dua pemain
ini turut berkontribusi mengantar Chelsea merengkuh trofi Piala FA dan Piala
Carling.
Inter Milan
Hajatan sepakbola dunia edisi 2008/2009, Mourinho merantau ke Italia,
melatih Inter Milan. Usai didepak oleh Roman Abramovich dari Chelsea.
Kepindahannya dari Inggris, membawa Sulley Muntari, gelandang asal Ghana yang
sukses mengantar klub medioker Porsmuth merengkuh Piala FA 2007/2008. Selain
itu, ada nama Victor Obinna, pemain berkewarganegaraan Nigeria, yang direkrut
dari klub Italia, Chievo Verona. Keduanya turut berjasa membawa Inter Milan
meriah Piala Super Coppa Italia dan gelar Seri A.
Berikutnya, musim 2009/2010.. Ada yang menarik pada keputusan transfer
menjelang awal musim, yaitu mendatangkan superstar asal Kamerun, Samuel Eto’o
dari Barcelona, karena dirasa memiliki DNA gelar Liga Champions. Ia dibarter
dengan jagoan Swedia, Ibrahimovic. Hasilnya jelas, Eto’o banyak berkontribusi
mengantar Inter Milan meraih gelar Liga Champions, melengkapi dua gelar
domestik di Italia, alias mereka meraih treble winner. Ini back to back Eto’o
meraih treble, usai musim sebelumnya iarengkuh bersama Barcelona. Raihan ini,
yang kedua kali dalam karier Mourinho. Ada satu lagi rekrutan asal benua hitam,
seorang pemain bernama McDonal Mariga, asal Kenya.
Real Madrid FC
Emmanuel Adebayor, striker kebanggaan masyarakat Togo, didatangkan Mourinho
dengan status pinjaman dari Manchester City, pada jendela transfer musim
dingin, musim 2010/2011. Perannya turut megantar Real Madrid, memenangkan piala
Copa Del rey pada musim itu. Lalu, 2 musim berikutnya, pada periode 2012/2013,
datanglah Michael Essien bereuni dengan Jose Mourinho, mantan juru taktiknya di
Chelsea dahulu.
Chelsea FC
Musim 2013/2014, bertajuk kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge. Musim
kali ini, ia membeli empat pemain Afrika. Dua di musim panas, ada Samuel Eto’o
yang kembali bernostalgia dengan Mou, didatangkan dari klub Rusia, Anzi
Makhachkala, dan Christan Atsu, gelandang FC Porto, berpaspor Ghana. Lalu, dua
lainnya hadir di musim dingin, yakni Mohammed Salah, striker Timnas Mesir, yang
sebelumnya bermain di klub FC Basel. Sepertinya Mou tertarik karena Salah
beberapa kali membobol gawang Chelsea. Satu lagi, Bertrand Traore, gelandang
serang kelahiran Burkina Faso, 6 September 1995.
Selanjutnya, musim 2014/2015, dimana Chelsea mampu mengawinkan gelar
Capital One Cup dan Premier League. Musim ini, Mou hanya mendatangkan satu
pemain berdarah Afrika, yaitu Didier Drogba secara gratis dari klub Turki,
Galatasaray. Tampaknya, Mou dan Drogba belum bisa saling move on.
Di tahun ketiga, edisi keduanya bersama Chelsea, cukup pahit baginya,
karena dipecat pada awal musim 2015/2016, tepatnya 17 Desember 2015. Pada awal
musim ini, ia mendatangkan dua pemuda Afrika. Baba Rahman, bek Augsburg,
berasal dari Ghana, dan Papy Djilobodji, kelahiran Senegal dari klub Prancis, Nantes
Manchester United
Syahdan, terkait bergabungnya Eric Bailly di skuad United. Ada
hal menarikdari transfer pemuda Afrika 22 tahun ini,
semacam ada angin baru dalam urusan boyong-memboyong pemain baru di tubuh United, yaitu berbelanja pemain asal benua hitam. Katakanlah sejak awal milenium 2000, saat Sir Alex
Ferguson masih melatih United hinggga pensiun, hanya memakai servis empat pemain Afrika saja, mulai dari Quinton
Fortune( Afrika
Selatan), dan tiga pemain
semenjana Eric Djemba-Djemba (Kamerun), Manucho
(Angola), dan Mame BiramDiouf (Senegal).
Pasca opa Fergie pensiun,
lalu dilanjutkan estafet kepelatihan ke tangan David Moyes,
ia tidak belanja pemain asal benua afrika di musim panas. Saat Moyes didepak, kemudian digantikan
Louis van Gaal, dalam masa LVG, hanya mendatangkan satu punggawa saja, yaitu Sadiq El
Fitouri, bek muda asal Libya.
Saya rasa, para pemain Afrika sudah menjadi semacam jimat bagi Mourinho.
Mayoritas, efek kedatangan dan kontribusi mereka, berbuah gelar juara bagi klub
yang dilatihnya. Eric Bailly adalah pilihan yang tepat untuk menambal bocornya
lini belakang setan merah musim lalu. United tampaknya bisa berbicara banyak
musim depan.
Tantangannya adalah pagelaran Piala Afrika, yang hadir tiap dua tahun
sekali, sekitar bulan Januari-Februari. Itulah masa krusial, memulai paruh
kedua musim, menuju tangga akhir juara. Pemain Afrika yang menjadi andalan
timnas, akan dipanggil jika lolos. Eric Bailly bisa jadi salah satunya. Disini,
kedalaman skuad dan rotasi pemain sangat diperlukan.
Untuk pelatih sekelas Mourinho, ia pasti sudah paham betul dengan situasi
seperti ini, dan sudah punya penangkalnya.
Buktinya, ia pernah melatih bintang-bintang Afrika, macam Didier Drogba, John
Obi Mikel, Michael Essien, juga Samuel Eto’o. Kondisinya aman dan di akhir
musim berujung gelar juara. So,
pecinta Manchester United dimanapun anda berada, serahkan saja pada yang mulia
Jose Mourinho. In Mou we trust.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut